Mediacentralnews.com Mamuju — Sejumlah aktivis di Sulawesi Barat menyoroti pelaksanaan proyek pembangunan pengendalian banjir sungai lumu kabupaten Mamuju tengah yang menelan anggaran 27 miliar kontraktor pelaksana PT.Pembangunan Teknik Konstruksi.
Mereka mendesak agar pihak pelaksana proyek membuka dokumen hasil uji laboratorium material batu gajah secara transparan kepada publik.
Salah satu ketua aktivis Sulbar, Asrul menyebut bahwa keterbukaan hasil uji laboratorium penting untuk memastikan kualitas material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar keamanan pembangunan batu gajah.
“Kami meminta pihak pelaksana maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju untuk membuka dokumen hasil uji laboratorium batu gajah yang digunakan dalam proyek batu gajah Barakkang. Publik berhak tahu apakah material yang dipakai benar-benar layak dan sesuai hasil pengujian,” tegas Asrul, Sabtu (1/11/2025).
Ia menilai, proyek puluhan miliar seharusnya menjadi contoh transparansi dan akuntabilitas publik, bukan justru menimbulkan keraguan di masyarakat.
“Proyek ini menyerap dana puluhan miliar rupiah dari uang rakyat. Jangan sampai ada indikasi material di bawah standar yang bisa berdampak pada keselamatan konstruksi dan efisiensi anggaran,” lanjutnya.
Media ini berupaya melakukan konfirmasi kepada kontraktor pelaksana PT. Pembangunan Teknik Konstruksi memalui telepon WhatsAppnya aktif namun tidak di jawab.


