Anak Asuh Kapolri Juara Workshop AI Di USU

MEDAN, Media Central News.com – Nama Muhammad Ja’far Hasibuan kembali menjadi sorotan di dunia akademik. Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Internasional Universitas Sumatera Utara (USU) itu berhasil meraih juara pertama Workshop Artificial Intelligence (AI) untuk Penelitian dan Publikasi Berkualitas, yang digelar di Auditorium Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Medan, pada 17–18 Oktober 2025.

Ja’far, yang dikenal sebagai penerima beasiswa dari Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, dinobatkan sebagai pemenang utama dalam kompetisi bergengsi tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Dekan I FKM USU, Dr. Umi Salmah, SKM., M.Kes., disaksikan para peserta dan akademisi dari berbagai program studi.

Workshop berlangsung selama dua hari, Jumat–Sabtu (17–18 Oktober 2025), di Auditorium FKM USU, Medan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan dibuka resmi oleh Dekan FKM, Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si.

Kemenangan Ja’far bukan hanya soal juara lomba akademik. Ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi internasional sekaligus penemu metode pengobatan gratis berbasis biofarmaka yang telah menjangkau berbagai negara. Sebelumnya, Ja’far pernah dinobatkan sebagai Sarjana Terbaik 1 se-Indonesia tahun 2016 oleh Istana Negara dan mendapatkan beasiswa penuh untuk studi S2–S3 di Tiongkok. Namun, ia memilih tetap di Indonesia demi mengembangkan riset pengobatan untuk masyarakat.

“Banyak yang dulu meremehkan saya karena dianggap salah jurusan. Tapi saya tahu arah hidup saya. Dunia kesehatan bukan hanya soal gelar dokter, tapi tentang pengabdian,” ujar Ja’far usai menerima penghargaan, Jumat (17/10/2025).

Dalam workshop bertema Pemanfaatan AI untuk Penelitian dan Publikasi Bereputasi, peserta dilatih menulis artikel ilmiah berstandar internasional dengan bantuan kecerdasan buatan mulai dari pembuatan ide riset hingga penyusunan metodologi Scopus Q1. Ja’far mencuri perhatian lewat karya ilmiahnya yang memadukan biofarmaka dan teknologi AI dalam riset kesehatan masyarakat. Inovasinya dinilai unggul dalam aspek kebaruan, relevansi riset, dan potensi implementasi global.

Juara kedua diraih oleh Ally Abdullah Ally, mahasiswa doktoral asal Tanzania. Penghargaan bagi pemenang kedua diserahkan oleh Wakil Dekan II FKM USU, Ir. Indra Chahaya S., M.Si.

Inspirasi dari Sang “Ayah Asuh” Kapolri

Ja’far mengaku keberhasilannya tak lepas dari peran Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang ia sebut sebagai “Ayah Asuh”. “Beasiswa Kapolri bukan sekadar bantuan biaya, tapi amanah untuk membuktikan bahwa anak bangsa bisa membawa nama Indonesia di kancah dunia,” tutur Ja’far penuh semangat.

Dari Dibuli Jadi Inspirasi

Perjalanan Ja’far tidak mudah. Ia pernah mengalami perundungan di kampus karena dianggap salah jurusan. Namun, dengan tekad dan kerja keras, kini ia justru menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa. “Dulu saya dibuli, sekarang saya ingin membuktikan bahwa ilmu bisa jadi jalan pengabdian. Dari desa ke desa saya belajar bahwa kesehatan adalah soal kemanusiaan,” ujarnya.

Kini, anak asuh Kapolri itu bersiap melanjutkan langkah menuju panggung riset internasional. Dari kampus USU di Medan, Ja’far membawa satu pesan kuat: bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi dan mengabdi kepada negeri. (**)

 

Laporan : KUD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *