Oknum Kepala Sekolah Di Mamasa Sebut Media Tak Beretika

MAMASA, Media Central News.com – Kepala Sekolah SDN 004 Pallu’, sebut bahwa media tidak punya etika jika mau mengadakan klarifikasi di SD Pallu’ terkait aduan orang tua siswa terhadap para jurnalis mengenai tanggungan-tanggungan yang dibebankan terhadap setiap murid.

Sekelompok jurnalis media online Mamasa secara tiba-tiba didatangi oleh salah satu orang tua siswa dari Kecamatan Tawalian dengan inisial (PJ) yang mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap para guru yang ada di lingkup SD Pallu’. Jumat, 10/01/2025.

Wartawan media ini menemui salah satu orang tua siswa, dalam keterangan (PJ) mengungkapkan bahwa disekolah tersebut sering kali mengadakan kegiatan, namun selalu saja ada tanggungan yang di bebankan kepada murid yang tidak sewajarnya, baik dalam bentuk barang maupun berupa uang tunai, sebutnya.

ia berkata, saya ke sekolah pak, mempertanyakan hal ini kepada Guru yang ada disana tetapi mereka mengatakan bahwa itu terserah mau-maunya kami, lapor (PJ).

Dengan adanya informasi tersebut, para jurnalis langsung mengadakan klarifikasi dengan cara menelpon penanggung jawab sekolah dalam hal ini kepala sekolah (Astiti) lewat chat maunpun via telpon WhatsApp untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut.

Namun, dibalik klarifikasi yang di lakukan oleh para jurnalis (Astiti) menyebut bahwa “media tidak punya etika”. Diluar sana banyak yang korupsinya lebih besar, kenapa media takut untuk meliputnya, kata Astiti.

Sambungnya, saya menunggu media untuk klarifikasi, sebab memang ada orang tua siswa yang datang kepada kami tidak terima anaknya diberikan tanggungan dan akan menyampaikan hal ini kepada wartawan. Adapun kebenarannya, ya memang benar ada kegiatan yang kami adakan disekolah dan kebutuhan yang diperlukan itu dibebankan kepada siswa sesuai kesepakatan kami. Orang tua siswa yang memberikan keterangan kepada media tentang hal ini, itu orang tidak waras. Saya sangat kesal terhadap media kalua persoalan ini mau diklarifikasi, ujar Kepsek SDN 004 Pallu’.

Atas kejadian ini, sejumlah Gabungan Lembaga Media Kabupaten Mamasa bahkan Sulawesi Barat sangat menyayangkan sikap/tindakan seorang kepala sekolah terhadap jurnalis yang seakan tidak menghargai profesi jurnalis, di Kabupaten Mamasa, terkhusus dimana ia ditugaskan oleh negara. (**)

 

Laporan : Roman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *