POLMAN, Media Central News.com – Udara pagi itu cukup bersahabat. Matahari bersinar malu-malu di atas langit Kecamatan Mapilli. Jam tangan menunjukkan pukul 10.04 WITA ketika tim redaksi kami tiba di salah satu kantor desa yang terletak di jalur strategis poros Wonomulyo–Majene.
Tujuan kami adalah Kantor Desa Ugi Baru, sebuah bangunan pelayanan masyarakat yang seharusnya mulai aktif melayani warga sejak pagi hari. Namun suasana yang kami temui justru jauh dari kesibukan yang biasa tergambar di kantor pelayanan publik.
Begitu melangkah masuk ke area kantor, kami mendapati pintu terbuka namun ruangan tampak kosong dan terkunci. Tidak ada suara ketikan, dering telepon, atau sapaan selamat pagi yang biasa menjadi bagian dari denyut aktivitas perkantoran. Kantor itu hening, nyaris seperti bangunan yang ditinggalkan sementara. Pertanyaannya: ke mana para pegawai desa?.
Selang beberapa menit, seorang pria datang dengan mengenakan pakaian dinas. Ia memasuki kantor dengan langkah cepat namun tak lama kemudian kembali keluar dan mengatakan dengan santai, “Tidak ada orang di dalam.”
Identitas pria tersebut tidak sempat kami ketahui. Ia segera berlalu tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kehadiran perangkat desa pada jam kerja seharusnya menjadi bagian dari komitmen pelayanan terhadap masyarakat. Ketidakhadiran mereka di jam operasional tentu mengundang tanya, terlebih saat warga kerap mengeluhkan sulitnya mengakses layanan administratif.
Apakah ini hanya kebetulan? Atau ada kebiasaan yang perlu ditinjau ulang oleh pihak berwenang?
Redaksi akan mencoba menelusuri lebih lanjut dan meminta klarifikasi dari pihak terkait agar pelayanan publik bisa berjalan sebagaimana mestinya tepat waktu dan transparan. (**)
Laporan : Tim MCN