Arifin Yambas Pimpin PGRI Polman 2025-2030

POLMAN, Media Central News.com – Suasana Hotel Al Ikhlas, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, pada Minggu, 22 Mei 2025 lalu, terasa berbeda. Di balik dinding-dinding ruang rapat yang biasa digunakan untuk pertemuan formal, hari itu menjadi saksi dari momentum penting bagi dunia pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar. Para guru dari 16 kecamatan hadir bukan sekadar untuk bertukar sapa, tapi untuk menentukan arah organisasi profesi mereka—PGRI Polman—lima tahun ke depan.

Setelah melalui proses demokratis yang tertib dan penuh kekeluargaan, Arifin Yambas akhirnya terpilih sebagai Ketua PGRI Polman periode 2025–2030. Dari 142 suara sah, Arifin meraih dukungan terbanyak—50 suara—mengungguli tiga kandidat lainnya.

Namun siapa sangka, pria yang kini menjabat sebagai Pj. Asisten II Pemkab Polman itu awalnya tak berniat mencalonkan diri. “Sebenarnya saya tidak ada niat untuk maju. Tapi dorongan dari 13 kecamatan yang begitu kuat, membuat saya berpikir ulang,” ungkap Arifin saat ditemui di ruang kerjanya. Baginya, ketika banyak pihak mempercayakan harapan, menolak bukanlah pilihan yang etis—terutama ketika yang didorong adalah sebuah tugas untuk mengabdi kepada para guru.

“Guru adalah profesi yang sangat mulia. Dan ketika kita diberi amanah untuk mengurusi guru, itu adalah tanggung jawab besar yang harus diterima dengan lapang dada,” tambahnya.

Maju Karena Panggilan Moral

Bagi Arifin, pencalonannya bukan soal ambisi. Ia menegaskan bahwa tanpa dukungan mayoritas, ia tidak akan melangkah sejauh ini. “Kalau hanya 50 persen atau kurang yang mendukung, saya pasti tidak akan maju. Apa artinya memimpin kalau yang kita pimpin tidak menginginkan kita?”

Kemenangan Arifin bukan hanya kemenangan personal, tetapi juga cermin dari kepercayaan dan harapan besar para guru di Polman terhadap sosok yang mereka anggap mampu menjadi jembatan antara aspirasi dan aksi nyata di lapangan.

Dari Guru SD Hingga Asisten Bupati

Latar belakang Arifin Yambas memperkuat kredibilitasnya. Ia memulai karier dari ruang kelas sebagai guru SD, lalu naik menjadi kepala sekolah, pengawas, hingga menduduki jabatan strategis seperti Kabid Sarana dan Prasarana di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polman, Camat Tinambung, serta Sekretaris Inspektorat. Kini, ia juga menjabat sebagai Asisten II Pemkab Polman. Deretan pengalaman itu membentuknya menjadi pemimpin yang matang dalam birokrasi sekaligus paham betul denyut dunia pendidikan.

Meski telah resmi dilantik bersama jajaran pengurus lainnya, Arifin menyebut pihaknya masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Pengurus PGRI Provinsi Sulawesi Barat. Setelah SK diterima, langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembentukan pengurus cabang di seluruh kecamatan di Polman.

Menatap Masa Depan PGRI Polman

Arifin Yambas kini memikul harapan besar. Ia tak hanya ditantang untuk menjadi simbol, tapi juga motor penggerak perubahan. Dengan rekam jejak dan pengalaman yang dimilikinya, publik berharap PGRI Polman bisa lebih progresif, adaptif terhadap tantangan zaman, dan tentu saja—lebih hadir untuk guru.

Di akhir wawancara, Arifin menutup dengan pernyataan sederhana namun dalam maknanya: “Ketika kita dipercaya oleh guru, maka kita harus siap menjadi pelayan, bukan sekadar pemimpin.”

Dan begitulah, kisah baru dimulai untuk PGRI Polman. Di bawah kepemimpinan Arifin Yambas, langkah lima tahun ke depan akan ditentukan bukan hanya oleh suara demokrasi di ruang pemilihan, tetapi oleh kerja nyata dan keberpihakan kepada para pendidik yang menjadi ujung tombak kemajuan bangsa. (**)

 

Laporan : Junaedi Asma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *