Budaya  

Gema Sayang-Sayang di Malam Bahagia: Sang Maestro Syarifuddin & ST. Halijah Pukau Dusun Rea Jaya

POLMAN, Media Central News.com – Jumat malam di Dusun Rea terasa hangat dan penuh haru. Sebuah pesta pernikahan berubah menjadi perayaan budaya yang mengesankan ketika dua maestro musik tradisional Sulawesi Barat, Syarifuddin Emba dan ST. Halijah Ma’da’, tampil memukau membawakan lagu sayang-sayang warisan budaya tak ternilai masyarakat Mandar.

Pernikahan putri ke tiga dari pasangan Lamara’ dan Raehan menjadi panggung istimewa bagi kehadiran dua seniman besar ini. Di bawah cahaya lampu pesta dan di antara tenda-tenda yang dipenuhi kerabat serta warga desa, irama rebana mulai menggema. Lagu legendaris Monge’ Pa’mai mengalun, mengisi malam dengan getaran tradisi yang kuat.

Syarifuddin Emba, dikenal luas sebagai maestro sayang-sayang, melantunkan karyanya dengan khidmat diiringi petikan rebana, kemayoran yang penuh emosi. Di sampingnya, ST. Halijah Ma’da’ mengiringi dengan suara merdu dan syair penuh makna, mengajak tamu undangan larut dalam nostalgia dan kekaguman.

Penampilan mereka bukan sekadar hiburan, melainkan persembahan budaya yang sarat makna. Bagi warga Dusun Rea Jaya, Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, malam itu bukan hanya pesta pernikahan, tapi juga panggung kebangkitan tradisi pengingat akan kekayaan seni lokal yang perlu terus dijaga dan diwariskan.

Suasana pun berubah menjadi khidmat dan meriah sekaligus. Anak-anak terpukau, para orang tua tenggelam dalam kenangan, dan rona bahagia menyelimuti seluruh sudut pesta. Pasangan pengantin pun tampak terharu menerima berkah istimewa dari dua seniman besar yang sebelumnya hanya mereka saksikan dari kejauhan.

Di tengah derasnya arus musik digital dan budaya populer, kehadiran Syarifuddin Emba dan ST. Halijah Ma’da’ malam itu menjadi napas segar pengingat bahwa identitas lokal bukan hanya layak dipertahankan, tapi juga layak dirayakan. (**)

 

Laporan: Sartika WM Mandra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *