Gubernur Sulbar Gagas Mandarras Bangun SDM Unggul

Oplus_16908288

MAMUJU, Media Central News.com – Gubernur Sulawesi Barat, Dr. H. Suhardi Duka, MM, menggagas sebuah inisiatif bertajuk Gerakan Sulbar Mandarras sebagai upaya strategis untuk memperkuat budaya literasi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayahnya.

Gerakan ini diumumkan saat pertemuan Pemerintah Provinsi Sulbar dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Prof. E. Amiruddin, yang berlangsung di kantor Perpusnas RI, Jakarta, pada Kamis, 26 September 2025.

Mandarras, dalam konteks budaya lokal Mandar, berarti “mengulang bacaan atau hafalan secara terus-menerus dari seorang guru”. Istilah ini kini dimodernisasi oleh Gubernur Suhardi menjadi simbol gerakan literasi yang masif dan terstruktur. Menurutnya, Mandarras dapat menjadi katalisator untuk membangun budaya baca dan literasi di kalangan pelajar dan masyarakat umum.

“Gerakan ini kami harapkan mampu menghubungkan sekolah-sekolah dengan komunitas literasi, serta membentuk pola belajar berkelanjutan,” ujar Suhardi Duka.

Gubernur menilai bahwa literasi adalah fondasi utama membangun SDM yang unggul. Ia menekankan perlunya dukungan semua pihak, termasuk Perpustakaan Nasional, agar gerakan ini dapat berjalan secara masif, terencana, dan berdampak langsung kepada masyarakat Sulawesi Barat.

Dukungan Perpusnas RI

Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpusnas, Prof. Amiruddin, menyambut baik gagasan ini dan menyatakan kesiapannya untuk menurunkan mahasiswa KKN Tematik. Ia menyebutkan skema awal mencakup satu lokus berisi 10 sekolah dasar dengan pendampingan 15 mahasiswa, yang kemudian dapat dikembangkan hingga 50 hingga 100 lokus.

“Kami siap mendukung penuh Gerakan Sulbar Mandarras,” ujar Amiruddin.

Selain Gubernur dan Kepala Perpusnas, pertemuan ini juga dihadiri oleh Tenaga Ahli Gubernur, Hajrul Malik, yang menjelaskan secara historis dan filosofis makna kata Mandarras. Menurutnya, gerakan ini bukan hanya tentang membaca, tetapi menghidupkan kembali semangat belajar masyarakat Mandar dengan cara yang khas dan bermakna.

“Kalau orang Mandar tidak tahu makna Mandarras, itu patut dipertanyakan,” ujarnya sambil tertawa.

Gerakan ini akan melibatkan sekolah, komunitas literasi, dan mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat. Pemprov Sulbar berharap implementasi berjalan kolaboratif, berbasis data, dan berkelanjutan, untuk menciptakan generasi pembelajar yang tangguh dan kompetitif. (**)

 

Laporan: Abd. Rahman As’ad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *