JAKARTA, Mediacentralnews.com – Isu reshuffle kabinet Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali mencuat ke publik. Kabar tersebut semakin hangat setelah beredar daftar nama calon menteri dan wakil menteri dari berbagai latar belakang, mulai dari politisi, akademisi, aktivis buruh, hingga tokoh militer.
Berdasarkan informasi yang beredar pada Rabu (10/9/2025), terdapat tujuh nama yang disebut-sebut akan masuk ke jajaran kabinet baru, yaitu:
- Grace Natalie (Politisi PSI)
- Prof. Dr. Arif Satria (Akademisi IPB)
- Said Iqbal (Presiden KSPI sekaligus Ketua Umum Partai Buruh)
- Putri Komarudin (Politisi Partai Golkar)
- Dr. MS Komber (Akademisi Papua)
- Budiman Sudjatmiko (Kepala BP Taskin)
- Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman (Mantan KSAD dan penasihat presiden).
Menanggapi isu tersebut, salah satu nama yang masuk daftar, Budiman Sudjatmiko, mengaku tidak mengetahui kabar tersebut.
“Wah saya tak tahu tentang hal ini ya. Waduh maaf banget saya tidak tahu,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melakukan reshuffle terhadap lima kementerian strategis, yakni Kemenko Polkam, Kemenkeu, Kementerian P2MI, Kementerian Koperasi, serta Kemenpora.
Jika daftar nama yang beredar ini benar, maka perombakan kabinet kali ini akan menjadi salah satu yang paling menyita perhatian publik.
Pasalnya, komposisi kandidat tidak hanya menghadirkan politisi muda, tetapi juga akademisi, aktivis buruh, hingga tokoh militer.
Kehadiran nama-nama baru tersebut dinilai dapat memperkuat warna politik kabinet sekaligus memperluas basis dukungan pemerintah.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait waktu pelaksanaan maupun kebenaran nama-nama tersebut.
Publik masih menunggu langkah politik Presiden Prabowo dalam menentukan arah pemerintahan ke depan.
Berita ini disusun berdasarkan informasi yang beredar di publik pada 10 September 2025. Daftar nama kandidat menteri dan wakil menteri yang disebutkan belum dapat dipastikan kebenarannya karena belum ada pengumuman resmi dari Presiden maupun pihak Istana. (*Red)