Markus D. Dukung Pembangunan, Tapal Batas Jadi Sorotan

oplus_8388610

MAMASA, Media Central News.com – Di bawah langit mendung Desa Bombong Lambe’, Selasa pagi itu menjadi saksi pertemuan penting antara harapan pembangunan dan kejelasan batas hak milik. Perwakilan Pemerintah Daerah Mamasa melalui bagian aset dan tim tindak lanjut melakukan peninjauan langsung atas satu objek lahan yang selama ini menjadi titik perhatian dalam rencana pengembangan kawasan.

Lahan yang menjadi fokus kunjungan terletak di kawasan strategis desa, dan disebut-sebut akan menjadi bagian dari proyek pembangunan fasilitas layanan publik. Namun seperti lazimnya di banyak wilayah pedesaan yang tengah bergerak maju, kejelasan tapal batas menjadi isu yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Salah satu pemilik lahan, Markus D., turut hadir dalam proses peninjauan tersebut. Dalam suasana yang penuh keterbukaan, Markus menyampaikan sikapnya yang mendukung pembangunan di wilayah itu. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menghalangi langkah Pemda Mamasa untuk membangun di wilayah tersebut.

“Saya tidak pernah menghalang-halangi pembangunan. Tapi saya harap, sebelum langkah besar diambil, perlu diperjelas dulu batas-batas lahan sesuai sertifikat,” ungkap Markus dengan tenang namun tegas.

Pernyataan tersebut mencerminkan realita yang sering terjadi di lapangan: dukungan warga terhadap pembangunan tidak serta-merta menghapus pentingnya legalitas dan kejelasan administratif. Ketepatan tapal batas bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak masyarakat.

Pihak Pemda Mamasa yang hadir dalam kegiatan ini merespons positif penyampaian Markus. Mereka berkomitmen untuk menindaklanjuti hal ini dengan pendekatan persuasif dan administratif yang akurat. Dalam proses peninjauan tersebut, sejumlah dokumen dasar turut dicermati, termasuk peta dan arsip pertanahan yang dimiliki oleh warga.

Langkah seperti ini menjadi contoh bahwa pembangunan yang inklusif memang harus berjalan seiring dengan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat. Kejelasan administratif dan komunikasi terbuka adalah fondasi penting yang tidak boleh diabaikan.

Saat tim Pemda Mamasa meninggalkan lokasi, harapan itu masih menggantung di udara Desa Bombong Lambe’. Harapan bahwa pembangunan tetap bisa berjalan namun dengan memastikan setiap batas tanah telah jelas, setiap suara telah didengar.

Dan bahwa kemajuan sejati adalah ketika pembangunan tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga kepercayaan. (**)

 

Laporan : Marthinus/KUD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *