MATENG, Media Central News.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen P3A) Republik Indonesia menetapkan Puskesmas Topoyo, yang berada di jantung ibu kota Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, sebagai salah satu dari 12 Puskesmas se-Indonesia yang masuk dalam lokus calon Puskesmas Ramah Anak (PRA) tahun 2025.
Penetapan ini terungkap saat Media Central News menyambangi kantor Kepala Puskesmas Topoyo, Yusri M., SKM, M.M.Kes, pada Kamis, 4 September 2025.
Apa yang Membuat Puskesmas Topoyo Terpilih?
Menurut Kapus Yusri, terpilihnya Puskesmas Topoyo tidak lepas dari rangkaian upaya panjang yang dimulai sejak tahun 2023, ketika BKKBN Provinsi Sulbar menempatkan proyek pembangunan Tempat Ramah Anak di puskesmas tersebut. Sebagai pimpinan, ia segera menindaklanjuti program itu dengan membenahi sarana dan prasarana, termasuk alat bermain anak, penyiapan tenaga medis terlatih, serta peningkatan fasilitas lainnya.
“Sempat kaget dan tidak percaya. Bayangkan, dari puluhan ribu Puskesmas se-Indonesia, Puskesmas kami yang terpilih,” ungkap Yusri dengan ekspresi takjub.
Apa Itu Puskesmas Ramah Anak?
Lokus PRA merupakan program nasional yang mengedepankan pelayanan kesehatan berbasis pemenuhan hak-hak anak. Indikator utama yang dinilai meliputi:
- Tersedianya tenaga kesehatan terlatih untuk anak
- Fasilitas pendukung seperti ruang bermain, ruang laktasi, toilet anak
- Pelayanan kesehatan anak terintegrasi (MTBS, PKPR, konseling)
- Pelayanan yang tidak diskriminatif, serta menghargai hak hidup dan tumbuh kembang anak
Dari total maksimal 220 poin, Puskesmas Topoyo telah meraih 150 poin, dan Yusri masih sangat optimis bisa mendekati angka sempurna menjelang penilaian akhir pada 15 September 2025.
“Ini baru tanggal 4, masih ada waktu untuk mengejar. Demi nama baik Mateng dan Sulbar, kami akan maksimalkan semuanya,” tutur Yusri.
Siapa yang Terlibat dalam Keberhasilan Ini?
Yusri juga menyampaikan apresiasi sumbangan dari ibu Ketua DPRD Mateng saat itu dan kini menjadi ibu Bupati Mateng, selain itu kepada masyarakat sekitar, khususnya warga Pasar Topoyo, yang secara swadaya membantu menyediakan alat bermain anak di Puskesmas. “Jika ada yang sudah rusak atau kurang, warga dengan sukarela membantu mengganti,” ujarnya.
Mengapa Ini Penting?
Masuknya Puskesmas Topoyo dalam program PRA menjadi pengakuan nasional atas komitmen layanan kesehatan ramah anak di Mamuju Tengah. Ini sekaligus menjadi contoh bagi puskesmas lain dalam mewujudkan fasilitas yang inklusif dan ramah terhadap anak-anak. (**)
Laporan: Abd Rahman As’ad