SI PEPUANG: Digitalisasi Laporan Curah Hujan untuk Ketahanan Iklim di Polman

POLEWALI MANDAR, Mediacentralnews.comDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat menggelar sosialisasi Sistem Informasi Pelaporan Curah Hujan berbasis digital (SI PEPUANG), Kamis (4/9/2025), di Kantor UPTD PSDA Wilayah 2 Polewali Mandar.

Kegiatan ini diikuti oleh petugas pencatat curah hujan dari berbagai desa dan perwakilan masyarakat.

SI PEPUANG merupakan inovasi digital yang diinisiasi oleh Syamsurriyad, dengan tujuan mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan akurasi pelaporan data curah hujan harian secara daring.

Sistem ini diharapkan mampu menggantikan metode pencatatan manual yang selama ini menjadi kendala dalam konsistensi dan keberlanjutan data iklim.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulbar, Surya Yuliawan Syarifuddin, ST., MM, menegaskan pentingnya digitalisasi data curah hujan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Data curah hujan yang akurat dan berkelanjutan adalah fondasi utama perencanaan kebijakan mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya air. SI PEPUANG hadir sebagai solusi digital untuk menjawab kebutuhan tersebut,” jelasnya.

Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis mengenai instalasi dan input data harian secara real-time, tetapi juga menekankan manfaat jangka panjang, seperti efisiensi waktu, peningkatan akurasi, dan integrasi dengan sistem peringatan dini bencana.

Antusiasme peserta terlihat dari tanggapan petugas pencatat curah hujan. Daraeja, petugas curah hujan wilayah Mapilli, menyebut SI PEPUANG sebagai langkah maju dalam mempermudah tugas mereka.

“Dulu kami mencatat manual dan melaporkan secara berkala. Sekarang bisa langsung input lewat HP, lebih praktis dan aman karena datanya tersimpan digital,” ungkapnya.

Selain petugas, masyarakat juga diajak memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung sistem ini.

Partisipasi aktif warga diharapkan mampu menjaga konsistensi pelaporan curah hujan, sehingga menjadi budaya bersama dalam membangun ketahanan lingkungan.

Ke depan, pemerintah daerah berkomitmen mengembangkan SI PEPUANG dengan berbagai fitur tambahan, seperti grafik visualisasi data, integrasi peta wilayah, hingga notifikasi kondisi cuaca ekstrem.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk menghadapi dinamika perubahan iklim di Sulawesi Barat.

SI PEPUANG adalah terobosan strategis di bidang pengelolaan iklim berbasis data. Dengan keterlibatan masyarakat, inovasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga gerakan bersama untuk memperkuat adaptasi lingkungan. (*Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *