Di Balik Jeruji Papan dan Seng: Jeritan Kekecewaan Warga Lekopadis atas Dugaan Anggaran Terabaikan

KANTOR: Desa Lekopadis disegel warga.

POLMAN, Media Central News.com – Aliansi masyarakat Desa Lekopadis, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), melakukan aksi penyegelan kantor desa pada Selasa (14/5/2024) sore. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan penyalahgunaan anggaran desa.

Simbol Kekesalan Warga
Aksi penyegelan ini terjadi di Dusun 3 Pasar Baru. Pintu kantor desa dipasangi papan dan atap seng yang disilang, serta spanduk yang memuat pernyataan sikap dan tuntutan terhadap pemerintah desa. Spanduk tersebut mencantumkan lima program kerja yang diduga belum terealisasi meskipun anggarannya telah cair.

Kekecewaan Warga
Puluhan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat menyatakan bahwa penyegelan ini merupakan simbol kekecewaan mereka terhadap pengelolaan anggaran desa. Meskipun penyebab pasti permasalahan belum diketahui, dugaan sementara mengarah pada penyalagunaan anggaran.

Dugaan Penyalahgunaan Anggaran Rp 170 Juta
Koordinator aliansi masyarakat, Dermawan Mudir, menjelaskan bahwa aksi penyegelan dimulai pada pukul 05.00 WITA. Menurutnya, aksi ini merupakan tindak lanjut dari demonstrasi sebelumnya pada tahun 2022, di mana kepala desa terbukti menyalahgunakan anggaran. Dugaan penyalahgunaan ini kembali terjadi pada penggunaan anggaran tahun 2023.

Lima program yang tidak terealisasi
Darmawan Mudir mengungkapkan bahwa anggaran dana desa sebesar Rp. 170 juta sudah cair namun tidak terealisasi. Lima program yang dimaksud antara lain pembangunan 8 unit sumur bor, penyertaan modal untuk badan usaha milik desa, program APE Paud, ketahanan pangan, dan pengadaan mobiler posyandu.

“Anggaran untuk program-program tersebut kurang lebih Rp 170 juta. Warga kecewa karena dana sudah cair namun tidak ada realisasi,” jelas Dermawan Mudir kepada wartawan.

Tuntutan Warga
Aliansi warga menuntut agar pemerintah desa segera merealisasikan anggaran yang sudah cair tersebut. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah desa terkait permasalahan ini.

Warga berharap aksi mereka dapat menggerakkan pemerintah desa untuk bertindak transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran, serta segera merealisasikan program-program yang sudah dijanjikan demi kesejahteraan masyarakat desa Lekopadis. (**)

 

Laporan : Arja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *